Menanam temulawak secara hidroponik bukan metode yang umum seperti sayuran daun (misalnya selada), karena temulawak adalah tanaman rimpang (akar). Namun, bisa dilakukan dengan sistem media tanam tak langsung seperti NFT (nutrient film technique) atau sistem rakit apung, tetapi yang paling cocok untuk rimpang seperti temulawak adalah sistem hidroponik substrat seperti pot dengan media tanam inert (arang sekam, cocopeat, perlite, vermiculite, dll).
Berikut alur umum budidaya temulawak hidroponik dari semai hingga panen:
---
1. Persiapan dan Penyemaian (0–2 minggu)
Siapkan rimpang temulawak sehat (minimal 1 ruas, punya mata tunas).
Potong-potong rimpang, rendam fungisida alami (misal: air rebusan jahe/kunyit) 10–15 menit.
Letakkan potongan rimpang di media semai lembap (seperti cocopeat atau pasir steril) di tempat teduh.
Tunas mulai tumbuh dalam 1–2 minggu.
---
2. Pemindahan ke Sistem Hidroponik (2–3 minggu)
Setelah tunas mencapai 5–10 cm dan ada akar, pindahkan ke sistem hidroponik substrat.
Gunakan polybag/pot kecil berisi media tanam non-tanah (arang sekam, cocopeat, dll).
Tempatkan di sistem hidroponik tetes atau sumbu.
Larutan nutrisi: Awal gunakan nutrisi AB Mix dengan EC sekitar 1.0–1.2 mS/cm.
---
3. Fase Pertumbuhan (1–5 bulan)
Berikan pencahayaan penuh (matahari langsung 6+ jam/hari).
Tambah EC secara bertahap (hingga 2.0–2.2 mS/cm) saat tanaman membesar.
Perhatikan pertumbuhan daun dan batang. Pastikan media tetap lembap tapi tidak becek.
Ganti larutan nutrisi setiap 1–2 minggu.
---
4. Fase Pembesaran Rimpang (5–9 bulan)
Kurangi penyemprotan daun, fokus pada pembesaran rimpang.
Bisa tambahkan unsur K dan P (misalnya: tambahan MKP – monopotassium phosphate).
Waktu panen tergantung varietas, umumnya 8–10 bulan setelah tanam.
---
5. Panen dan Pascapanen (8–10 bulan)
Daun mulai menguning alami menandakan siap panen.
Cabut tanaman hati-hati, bersihkan rimpang, jemur sebentar (jika untuk olahan).
Hasil bisa digunakan segar atau dikeringkan untuk ekstraksi zat aktif (kurkumin, dll).
---
Tips Tambahan:
Hidroponik untuk temulawak lebih cocok skala riset atau rumah tangga.
Gunakan sistem pot di atas talang/NFT untuk kemudahan pengairan dan drainase.
0 Komentar