Berikut adalah tahapan lengkap budidaya apel hidroponik dari awal semai hingga panen. Namun perlu dicatat bahwa apel bukan tanaman umum untuk sistem hidroponik, karena merupakan tanaman berkayu (perdu) yang tumbuh lama dan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk berbuah. Meski begitu, dengan teknik tertentu seperti aeroponik, NFT (Nutrient Film Technique), atau sistem pot hidroponik besar, hal ini tetap memungkinkan, terutama dalam sistem tertutup atau green house.
1. Penyemaian Benih
Waktu: 2–4 minggu
Gunakan biji apel dari varietas yang unggul atau khusus untuk perbanyakan generatif.
Bersihkan biji, kemudian lakukan stratifikasi dingin (masukkan biji ke dalam tisu basah, simpan dalam kulkas selama 6–8 minggu).
Setelah berkecambah, pindahkan ke rockwool atau media tanam semai hidroponik lainnya.
Letakkan di tempat hangat dan cukup cahaya (gunakan grow light jika perlu).
2. Pemindahan ke Sistem Hidroponik
Umur bibit: 1–2 bulan, tinggi sekitar 10–15 cm
Pindahkan ke net pot berisi media tanam seperti hidroton atau kerikil.
Tempatkan ke sistem hidroponik yang cocok untuk tanaman berkayu, misalnya sistem DWC (Deep Water Culture) besar atau pot dengan aliran nutrisi otomatis.
3. Pertumbuhan Vegetatif
Durasi: 1–2 tahun sebelum berbunga
Nutrisi hidroponik:
EC: 1.5–2.5 mS/cm
pH: 5.5–6.5
Pencahayaan: 12–16 jam per hari dengan grow light jika indoor.
Jaga kelembapan dan suhu antara 20–25°C.
Lakukan pemangkasan untuk membentuk cabang dan mengontrol ukuran tanaman.
4. Pembungaan dan Pembuahan
Bisa terjadi setelah 1.5–2 tahun tergantung varietas.
Beberapa varietas memerlukan vernalization (paparan suhu dingin) untuk berbunga.
Penyerbukan: Lakukan penyerbukan manual dengan kuas jika indoor.
5. Panen
Buah apel biasanya matang dalam 150–180 hari setelah pembungaan.
Panen dilakukan saat buah berwarna cerah, ukuran optimal, dan teksturnya keras tapi matang.
6. Perawatan Pasca Panen
Simpan buah di tempat sejuk dan kering.
0 Komentar