---
1. Persiapan Benih dan Penyemaian
Pilih benih labu: Gunakan benih varietas unggul, seperti labu siam, labu kuning, atau zucchini.
Media semai: Gunakan rockwool atau cocopeat sebagai media semai.
Langkah semai:
1. Potong rockwool seukuran 2,5 x 2,5 cm, lubangi bagian tengahnya.
2. Rendam benih selama 4–6 jam untuk mempercepat perkecambahan.
3. Masukkan benih ke lubang rockwool, sisi runcing menghadap ke bawah.
4. Simpan di tempat lembab dan gelap selama 2–3 hari hingga berkecambah.
5. Setelah tumbuh daun sejati (7–10 hari), bibit siap dipindahkan.
2. Sistem Hidroponik yang Digunakan
Sistem cocok: NFT (Nutrient Film Technique) atau sistem Dutch bucket (ember Belanda) sangat cocok untuk tanaman buah besar seperti labu.
Media tanam: Gunakan hidroton, sekam bakar, atau perlite untuk sistem Dutch bucket
3.Penanaman dan Perawatan
Pemindahan: Pindahkan bibit ke sistem hidroponik setelah berumur 7–14 hari.
nutrisi:
Gunakan nutrisi AB Mix khusus buah.
Awal tanam (vegetatif): EC 1,5–2,0.
Masa berbunga dan buah: EC 2,0–2,5; pH ideal: 5,8–6,5.
Pencahayaan: Labu membutuhkan sinar matahari penuh (6–8 jam per hari).
Penyerbukan: Jika ditanam di dalam ruangan atau rumah plastik, bantu penyerbukan secara manual (ambil serbuk sari dari bunga jantan dan oleskan ke bunga betina).
4. Perawatan Tambahan
Pangkas daun bagian bawah dan tunas liar agar nutrisi fokus ke buah.
Penyangga: Gunakan jaring rambat atau tali karena labu menjalar dan berat saat berbuah.
Pengendalian hama: Gunakan pestisida nabati jika diperlukan (misalnya larutan bawang putih atau neem oil).
5. Masa Panen
Labu bisa dipanen sekitar 70–100 hari tergantung jenisnya.
Ciri labu siap panen:
Warna kulit matang (kuning, hijau tua, tergantung jenis).
Kulit keras dan batang mulai mengering.
0 Komentar