Budidaya pare (peria) secara hidroponik bisa menghasilkan panen yang lebih bersih dan terkontrol, meskipun pare termasuk tanaman buah dan sedikit lebih kompleks dibanding sayuran daun. Berikut panduan lengkap dari awal semai hingga panen:
---
1. Penyemaian Benih (Hari 0–7)
Media: Rockwool / cocopeat
Langkah:
Rendam benih pare dalam air hangat 12–24 jam untuk mempercepat perkecambahan.
Potong rockwool ukuran 2.5×2.5 cm, rendam air pH 5.5–6.5.
Masukkan 1 biji ke tiap lubang.
Simpan di tempat lembap dan teduh (suhu ideal 25–30°C).
Benih akan berkecambah dalam 3–7 hari.
---
2. Pembesaran Bibit (Hari 7–14)
Setelah tumbuh 2 daun sejati dan akar menembus rockwool, bibit bisa dipindahkan.
Beri sinar matahari pagi atau grow light (10–14 jam/hari).
---
3. Pemindahan ke Sistem Hidroponik (Hari 14–16)
Sistem yang cocok:
DWC (Deep Water Culture) untuk awal,
NFT dengan pipa besar, atau
Sistem drip irrigation / fertigasi cocok untuk pare skala besar.
Perlu penyangga/ajir karena pare adalah tanaman merambat.
Nutrisi:
Gunakan AB mix untuk tanaman buah.
pH: 5.8–6.5
EC: 2.0–3.0 mS/cm
---
4. Perawatan (Hari 16–60)
Gunakan ajir atau para-para untuk rambatan.
Beri sinar matahari penuh 6–8 jam/hari.
Periksa nutrisi tiap 3–5 hari.
Pangkas tunas yang terlalu banyak agar fokus ke buah.
Lakukan penyerbukan manual jika ditanam indoor (bunga jantan dan betina terlihat jelas).
---
5. Pembungaan dan Pembuahan (Hari 30–60)
Bunga mulai muncul umur 30–40 hari.
Buah bisa mulai tumbuh umur 45 hari ke atas.
Buah pare cepat besar dan siap panen 10–14 hari setelah bunga mekar.
---
6. Panen (Hari 60–75)
Panen saat buah masih hijau segar dan belum menguning.
Potong tangkai buah dengan gunting tajam.
Panen berulang bisa dilakukan tiap 2–3 hari sekali selama tanaman masih produktif.
0 Komentar