Menanam kecambah (misalnya kecambah kacang hijau atau kecambah alfalfa) secara hidroponik sebenarnya cukup sederhana dan bisa dilakukan tanpa tanah, hanya dengan media air dan wadah bersih. Berikut adalah tahapan dari awal semai hingga panen:

1. Pemilihan Benih

Gunakan benih yang khusus untuk kecambah (sprouting seeds), bukan benih untuk ditanam biasa (karena bisa mengandung pestisida).

Contoh: kacang hijau, alfalfa, brokoli, lobak, dan lain-lain

2. Perendaman Benih

Durasi: 6–12 jam (tergantung jenis benih).

Gunakan air bersih dan rendam benih di tempat bersih (misalnya toples kaca).

Tujuan: Memecah dormansi benih dan memicu pertumbuhan.

3. Penyemaian

Tiriskan benih setelah direndam.

Letakkan di wadah berlubang atau khusus untuk hidroponik (bisa pakai toples dilubangi tutupnya, nampan sprouting, atau baskom + kain saring).

Simpan di tempat gelap dan lembap selama 2–3 hari.

Bilas benih 2x sehari dengan air bersih untuk mencegah jamur

4. Pertumbuhan

Setelah benih mulai berkecambah (biasanya hari ke-2 atau 3), pindahkan ke tempat terang (tidak langsung kena matahari).

Terus bilas 2x sehari untuk menjaga kelembapan dan kebers

5. Panen

Umumnya bisa dipanen pada hari ke-4 sampai ke-7, tergantung jenis kecambah dan preferensi panjang tunas.

Ciri siap panen: tunas sudah tumbuh 2–5 cm, daun lembaga mulai terbuka (jika perlu).

Cuci bersih dan tiriskan sebelum disimpan atau dikonsumsi

Tips Tambahan:

Jangan biarkan air menggenang terus, cukup basahi dan tiriskan agar tidak busuk.

Simpan hasil panen di kulkas dalam wadah tertutup untuk daya simpan lebih lama (3–5 hari).

Kalau kamu menyebut "hidroponik" dalam konteks lebih luas (bukan hanya sprouting), dan ingin menanam sayuran dari kecambah sampai dewasa (seperti sawi, bayam, selada)